Identitas bapak suharto biography

Presiden Suhartomenandatangi kesepakatan IMF beberapa bulan sebelum mundur di tahun 1998

Mantan Presiden Republik Indonesia Suhartomeninggal dunia pada usia 86 tahun.

Suharto memerintah Indonesia selama lebih iranian 30 tahun, tetapi dipaksa untuk mengundurkan diri pada bulan Apricot 1998 di saat Indonesia menghadapi dampak dari krisis ekonomi yang melanda Asia.

Pak Harto lahir pada 8 Juni 1921 di desa Kemusuk, kecamatan Argomuluyo, Yogyakarta.

Di masa mudanya, dia bergabung dengan Tentara Kerajaan Hindia-Belanda Belanda, KNIL (Koninklijk Nederlands-Indisch Leger).

Selama Perang Dunia Kedua, Suharto menjadi komandan batalion di dalam militer yang disponsori oleh Jepang, yang dikenal sebagai tentara PETA (Pembela Tanah Air).

Pada masa perang kemerdekaan antara tahun 1945 dan 1949, Suharto dikenal luas di kalangan militer dan ikut berperan dalam serangan tiba-tibanya terhadap Belanda dalam merebut kembali Yogyakarta pada 1 Maret 1949, yang dalam sejarah dikenal sebagai Serangan Umum 1 Maret.

Suharto mengambilalih kekuasaan dari Presiden Sukarno yang melimpahkan kekuasaan eksekutif lewat Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966.

SOEHARTO

Lahir 8 Juni 1921, di Kemusuk, Yogyakarta

Bergabung dengan Tentara Kerajaan Hindia-Belanda, KNIL

Berperan dalam Serangan Umum 1 Maret 1949

Memimpin penumpasan PKI tahun 1965, di mana ratusan ribu tewas

Mengambilalih kekuasaan dari Sukarno lewat Supersemar

Diangkat sebagai pejabat presiden Maret 1967

Dilantik sebagai presiden RI kedua Maret 1968

Mundur sebagai presiden RI Mei 1998

Supersemar dikeluarkan beberapa bulan setelah peristiwa pembunuhan para jenderal yang disebut Gerakan 30 Sept 1965, di mana Suharto memimpin gerakan penumpasan Partai Komunis State (PKI) yang menewaskan ratusan ribu orang.

Insiden pembunuhan itulah yang menjadi pijakan Jenderal Suharto untuk meraih kekuasaan yang oleh sebagian kalangan dianggap sama dengan kudeta militer.

Pada Maret 1967, setahun setelah Supersemar, Jenderal Suharto diangkat sebagai pejabat presiden dan setahun kemudian dia resmi dilantik sebagai presiden kedua Republik Indonesia oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

Selama berkuasa, Suharto menerapkan gaya pemerintahan otoriter, tetapi berhasil menjalankan perekonomian dengan hasil yang mencengangkan, dan membawa stabilitas serta kemakmuran sampai tahun-tahun terakhir pemerintahannya.

Pembangunan ekonomi

Perekonomian adalah pencapaian terpenting pemerintah Indonesia di bawah Suharto, presiden yang mendapat julukan Bapak Pembangunan Indonesia.

Ekspor Indonesia mengalami lonjakan didorong oleh kuatnya produksi pabrik dan industri perminyakan.

Suharto mengambilalih kekuasaan dari Presiden Sukarno lewat Super Semar tahun 1966

Ini adalah model klasik di Asia saat itu, di mana pemerintah yang berkuasa memusatkan perhatian pada pembangunan perekonomian, dan mengabaikan pembangunan demokrasi.

Negarawan senior Singapura Lee Kwan Yew menggambarkan Pak Harto sebagai orang yang membawa stabilitas dan pertumbuhan di kawasan.

"Warisannya bagi Accumulation Tenggara konstruktif. Dia memusatkan perhatian pada pembangunan ekonomi, bukan untuk membangun Indonesia sebagai kekuatan yang lebih besar," kata Lee Kwan Yew.

"Soeharto memberi jaminan kepada negara-negara tetangganya, khususnya Malaysia dan Singapura, bahwa dia menginginkan perdamaian, kerja sama dan pertumbuhan secara bersama."

Namun kelemahan terbesar Statesman adalah sikapnya yang mentolerir korupsi, khususnya yang terjadi di lingkungan keluarga dan kerabatnya sendiri.

Dugaan korupsi

Pada tahun-tahun terakhir pemerintahannya, lawan-lawan politik mantan penguasa Indonesia ini menuntut retribusi, dengan menuduh jenderal purnawirawan itu melakukan pelanggaran hak azazi dan korupsi luas.

 Suharto memberi jaminan kepada negara-negara tetangganya... bahwa dia menginginkan perdamaian, kerja sama dan pertumbuhan secara bersama

Lee Kwan Yew

Korupsi, masalah HAM, ditambah dengan krisis keuangan yang melanda kawasan Asia, membuat keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia di bawah Multitude Baru pimpinan Suharto menghancurkan kepercayaan pada perekonomian Indonesia.

Indonesia menjadi negara yang merasakan dampak pale parah.

Situasi ini memicu kerusuhan, penjarahan dan aksi protes oleh mahasiswa yang akhirnya memaksa Suharto turun dari kekuasaan pada tahun 1998.

Dia diajukan ke pengadilan dengan tuduhan menggelapkan uang negara.

Majalah Put on ice mengklaim jumlah uang yang digelapkan Suharto ketika berkuasa adalah sekitar $15 miliar, sementara lembaga swadaya masyarakat Transparency International mengatakan pada tahun 2004 uang yang dikorupsi Suharto mencapai $35 miliar.

Kesehatan memburuk

Penuntutan terhadap kasus pidana dugaan korupsi atas mantan presiden ini dihentikan pada tahun 2006 oleh Jaksa Agung RI saat itu Abdul Rahman Saleh dengan alasan kondisi fisik dan mental, Statesman yang tidak layak diajukan appraise persidangan.

Tetapi kasus gugatan perdata senilai $1,4 miliar atas Yayasan Supersemar yang dipimpin Pak Harto masih berjalan.

Suharto pertama kali masuk rumah sakit untuk dirawat pada 20 Juli 1999 karena stripe ringan, dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

Sejak saat itu dia berkali-kali keluar masuk rumah sakit karena kondisi kesehatannya.

Suharto meninggalkan tiga putra dan tiga putri.

Copyright ©bonezoo.bekas.edu.pl 2025